hakkatukath, wala tamutunna illa wa antum muslimun iqs. ali imran:102), "ya ayyuha ladzina amanu ttakullah wakuluw kawlang sadida" (qs. al ahzab:70), "innaaa a'toenaa kal kausar, pentingnya arti perjuangan dan pengorbanan demi menggapai ridho allah swt, bukan perjuangan dan pengorbanan yg sarat Ilustrasi doa penutup khutbah Jumat. Foto Freepik. Khutbah Jumat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian ibadah Sholat Jumat. Saat melakukan Khutbah, khatib akan melantunkan beberapa doa seperti pada mukadimah dan penutup Khutbah dari buku Dakwah Era Digital Sejarah, Metode dan Perkembangan oleh M. Tata Taufik, khutbah Jumat dinilai sama dengan dua rakaat sholat. Alasannya, khutbah juga digunakan sebagai media pembinaan dan pendidikan untuk orang itu, khutbah bertujuan sebagai pendidikan keluarga dengan cara mendidik para kepala keluarga seminggu sekali. Di samping itu, disampaikannya khutbah pada Sholat Jumat untuk memberikan tausiah kepada jemaah agar meningkatkan iman dan takwanya kepada Allah dalam aktivitas mengetahui doa mukadimah dan penutup khutbah, ada baiknya ketahui syarat dan rukun yang harus dipenuhi lebih dulu dalam pelaksanaan khutbah Jumat. Apa saja?Syarat dan Rukun Khutbah JumatIllustrasi Khutbah Jumat Foto dok Prayer in IslamBerikut syarat khutbah yang dikutip dari buku Panduan Shalat Lengkah & Praktis Sesuai Petunjuk Rasulullah SAW oleh Ust. Abdul Kadir Nuhuyanan, adalah sebagai berikutKhutbah dimulai setelah tergelincir berdiri ketika ber ketika duduk sebentar di antara khutbah pertama dan disampaikan dengan suara yang suci dari hadast dan dan berturut-turut anatra khutbah pertama, kedua, dan dari sumber yang sama, yang termasuk dalam rukun khutbah Jumat ialahMembaca puji-pujian kepada Alllah SWT dengan kalimat syahadat, yakni menyampaikan kesaksian terhadap ke-esa-an Allah SWT. Bahwasannya tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad merupakan utusan nasihat kepada para jemaah sholat Jumat sesuai keadaan tempat dan waktu menggunakan bahasa yang mudah ayat Alquran dalam salah satu dari buku Majelis Orang-Orang Saleh Renungan Hadits-Hadits Pilihan oleh 'Aidh Abdullah Al-Qarni, dalam Khutbah Jumat terdapat rangkaian doa yang dibacakan khatib. Antara lain doa mukadimah dan doa penutup Khutbah Jumat. Bagaimana bacaan doanya? Mukadimah Khutbah JumatIllustrasi Khutbah Jumat Foto unsplashInnalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri anfusinaa waminsayyi’ati amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh. Ya ayyuhal-ladzina 'amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum ayyuhannaasut taquuw rabbakumullazhiy khalaqakum min nafsiwwaahidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bastyam minhumaa rijaalan kasthiyraw wa nisaa-'aa wat-taqullaahal-la dzhiy tasaa-aluuna bihii wal arhaam innallaaha kaana alaykum ayyuhalladziina 'amanuu ittaquullaha waquuwluu qawlan sadiiydan. Yuslih lakum a'malukum wayaghfirlakum dzunuuwbakum waman yuti'i-llaha warosuulahu faqod faza fawzan 'adzhiiyma. Amma ba'du, Fa inna asdaqol hadiitsi kitaabulloohi wakhoirul hadyii hadyu muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wasyarrull umuuri muh da tsaa tuhaa wakulla muh da tsaatin bid'ah wakullah bid'tin dholaalalah, wakullah dhaalaatin fiyn "Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk di sembah melainkan Ia Subhanahu wa Ta’ala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu alaihi wa salam adalah utusan Allah Subhanahu wa ta’ala".“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”. “Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu”.“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”."Adapun selanjutnya sebaik baik perkataan adalah kitabullah Al Qur'an, sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam as sunnah hati-hatilah kalian dengan perkara baru, karena setiap perkara baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka".Doa Penutup Khutbah JumatIllustrasi Khutbah Jumat Foto pexelQalaallahu ta'ala filquranilkariim. A’dzubillahiminasyaithanirojim. Innallaha wamlaaikatahuu yosholluu na alannabiyyi yaayuhalladzii na amanu shollu'alaihi wasallimuu tasliima. Allhumma sholli’muhammadin wa'ala ali muhammadin kama shollata'ala ibrahimma waala ali ibrohima wabaraki’ala muhammadin kamabarakta ngalaa ibrohima wa’ala ala ali ibrihimma fil’alamiin. Innaka khamidummajiid. Allhummaghfirli muslimiina walmuslimati walmu’minati’alakhyaai waminhum wal marwati innaka sami’un qoriibu mujibuddawaat. Robbana atinaa fiddunya khasaanat wafil akhirati kahasanat waqina'adzabannarIbaadalllahi innalillahi yaa marukumu bilngibadili wal ikhasani waiitakidziil quryaawaryan haunanil fakhsyaai walmungkari walba’iil yu'idhukum la’alakum tadzkuruuna wa 'aladzikurullahu akbar."Allah Ta’ala berfirman di dalam Alquran, aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Sesungguhnya Allah memerintahkan malaikat malaikat-Nya bersholawat kepada nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya dan ucapkanlah salam perhormatan kepadanya.""Ya Allah curahkanlah keselamatan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya di alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Maha mulia.""Ya Allah ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, muninin dan mukminat. Baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, dan Maha Mengabulkan. Ya Allah anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat, dan hindarkanlah kami dari azab neraka.""Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berlaku adil dan baik, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu mengambil pelajaran. Dan berdzikirlah kepada Allah yang Maha Besar."KementerianAgama RI resmi menyatakan bahwa hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H, jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021 mendatang.
Dalam setiap khutbah-khutbah Jum’at, kita selalu diingatkan oleh sang Khatib, “ittaqullah, ittaqullah, ittaqullaha haqqa tuqatih.” Bertaqwalah kamu, bertaqwalah kamu, dan bertaqwalah kamu dengan sebenar-benar taqwa. Ya ayyuhalladzina amanu ittaqu Allaha haqqa tuqatih, wa la tamutunna illa wa antum muslimun. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya. Dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam 3102. Demikianlah seruan taqwa yang selalu dan selalu kita dengarkan. Definisi takwa yang mudah, yang populer, dan yang sudah seringkali kita dengar adalah “menunaikan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang diharamkan Allah”. Sedangkan pengertian sebenar-benar takwa, artinya adalah menjadikan Allah ditaati, tidak disanggah, diingat, tidak pernah dilupakan, disyukuri, tidak diingkari. “Tidak akan seorang hamba bertaqwa kepada Allah sebenar-sebenar taqwa sampai ia sadar bahwa apa yang menimpanya tidak akan meleset dari dia, dan apa yang luput dari dia memang tidak akan mengenainya”, demikian penjelasan Rasulullah. Adapun contoh tindakan taqwa yang benar-benar itu, seperti yang diceritakan oleh Ali ibn Abi Thalib dari Ibnu Abbas adalah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad, tidak dipengaruhi, demi Allah, oleh celaan tukang cela dan berdiri untuk Allah dengan sikap adil, walau terhadap diri sendiri, bapak maupun anak’. Dalam kehidupan keseharian kita, implementasi dari sebenar-benar taqwa bukanlah persoalan yang ringan. Bukan saja bagi kita sekarang ini, tetapi juga bagi para sahabat. Karenanya, mengenai turunnya ayat ini, Ibnu Zaid berkomentar, “sudah datang perkara yang sungguh sangat berat’; lalu para sahabat berkata, siapa yang tahu batasnya?, siapa yang bisa mencapainya?” karena itu, Allah kemudian menurunkan ayat yang lain, “Bertaqwalah kepada Allah sejauh kalian mampu” 6416. Fattaqu Allaha mastatha’tum was-ma’u wa athi’u wa anfiqu khairan li anfusikum, wa man yuqa syukhkha nafsihi fa ula’ika humul muflihun. Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta’atlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung 64116. Dalam kaitan ini, Zamakhsyari, pengarang kitab tafsir al-Kasysyaf menyatakan bahwa perintah taqwa dalam ayat “ittaqullaha haqqa tuqatih”, sebenar-benar taqwa di atas sama sekali bukan jauh lebih berat dibandingkan dengan perintah taqwa dalam ayat bertaqwalah kamu sejauh kalian mampu’. Sebab, “fattaqu Allaha mastatha’tum”, berarti bertaqwalah sedemikian rupa, sehingga kamu tidak meninggalkan satu hal pun yang sebenarnya kamu mampu’. Jika kita kembali pada dasar-dasar pembebanan ajaran islam taklif, bahwa Allah tidak mungkin memberikan beban kepada umat manusia kecuali yang mampu dilakukannya. Maka pembebanan kewajiban taqwa “ittaqu Allaha haqqa tuqatih” pada dasarnya tidaklah melampaui kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia. Jika demikian maka ayat yang kedua, yang menyatakan kewajiban taqwa “fattaqu Allaha mastatha’tum”, bukanlah penghapus terhadap ayat sebelumnya, tetapi hanyalah penegasan terhadap maksud dan kandungannya. Artinya, antara kewajiban taqwa sebenar-benar taqwa dengan kewajiban taqwa sejauh kemampuan kita pada dasarnya adalah sama. Kewajiban taqwa kita kepada Allah SWT adalah sejauh kemampuan yang kita miliki. Manakala kita telah bertaqwa kepada Allah dengan segenap kesungguhan dan kemampuan kita, maka itulah taqwa yang sebenar-benar taqwa. Wallahu A’lam bish-shawab.
Bismillah. . Bersama-sama mari kita putus rantai penyebaran ini dengan mematuhi aturan pemerintah di daerah masing-masing dan lembaga berwenang yangThe True Belief Allah, ta^ala, said in the Qur’an يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ – 102 Ya ayyuhal-ladhina amanut-taqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun. Ayah 102 of Suratu Al ^Imran means {O believers, fear Allah properly as you should and do not die but as Muslims.} The Religion of Islam Islam is the true Religion that the sound mind supports, and it is appropriate for every age and time. It is the Religion of all the prophets from the first of them, Adam, to the final one, Muhammad, may peace be upon them all. Allah sent the prophets to guide the people to what is good and beneficial, to guide them to piety, and to teach them to be steadfast on this Religion until the end of their lives. Piety Piety Taqwa occurs by doing all the obligations and avoiding all the sins. Whoever achieves this state becomes a pious person. The first among these obligations is knowing and believing in Allah, ta^ala, and His Prophet Muhammad, sallallahu ^alayhi wa sallam. Professing the Two Shahadahs In regards to the blasphemer who wants to embrace Islam, the belief is not accepted without one uttering the Two Testifications Shahadahs. In addition, the Muslim is obligated to recite the Two Testifications Shahadahs in every prayer for validity of that prayer. The Two Testifications are I testify that no one is God except Allah and I testify that Muhammad is the Messenger of Allah. The meaning of the Two Shahadahs أشهد أن لا إله إلا الله The meaning of Ash-hadu alla ilaha illallah is I know, I believe, and I declare that no one is God except Allah, no one deserves to be worshipped except Allah. أشهد أن محمد رسول الله The meaning of Ash-hadu anna Muhammadar Rasulullah is I know, I believe, and I declare that our Master Muhammad, the son of ^Abdullah, is the Messenger of Allah to both the humans and jinn, and that he is truthful in all of what he conveyed from Allah. The purpose of the Two Testifications To confirm that Allah is the One and only God, and that Muhammad is His Messenger, while rejecting that which contradicts this. Allah, ta^ala, said in the Qur’an وَمَن لَّمْ يُؤْمِن بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيراً – سورة الفتح 13 Wa mal lam yu’mim billahi wa rasulihi fa’inna a^tadna lil-kafirina sa^ira. Ayah 13 of Suratul-Fath means {Those who do not believe in Allah and His Messenger are blasphemers, for whom Allah has prepared Hellfire.}
Artilepasnya adalah melakukan safar atau perjalanan ke tempat yang jauh. ADVERTISEMENT. Alquran mengingatkan: wa laa tamutunna illa wa antum Muslimun, yang artinya "janganlah kalian meninggal kecuali dalam keadaan Muslim". Maka haji yang mabrur menjadi jawaban dan pembuktian.
Waqallalahu ta'ala fii kitaabihil kariim, A'udzu billahi minas syaitanir rajim, Bismillahi rahmanir rahim. Ya ayyuhallazina amanuttaqullaha aaqqa tuqatihi wa lā tamutunna illa wa antum muslimun . Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
Hari ini lebaran Idul Adha, cuman karena masih PPKM jadinya LFH alias Lebaran from Home. Jadinya sholat dirumah, dan untuk kedua kalinya musti nyiapin khutbah idul adha dadakan. Setelah brosing2 sana sini, dan kasak kusuk abis subuh, jadilah teks kutbah dadakan. Berikut ini saya share kutbah idul adha saya Allahuakbar 9x Allahuakbar kabira walhamdulillahi katsira, wasubhanallahu bukratan washila, la ilahailallahu wahdah, washodaqo wa’dah, wanashara abdah, waazunjundahu wahzamal ahzaba wahdah, la ilaha ilallahu wala na’budu illah, iyyahu mukhlisina lahuddina, walaw karihal kafirun, lailaha ilallaha wallahuakbar Allahu akbar walilla ilham Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu Allahumma shali ala Muhammad waala ali muhammad Ittaqullah haqqatu qatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun Inna ibrāhīma kāna ummatang qānital lillāhi ḥanīfā, wa lam yaku minal-musyrikīn Alhamdulillah walaupun ditengah pandemi, hari ini kita masih bisa berkumpul melaksanakan sholat Iedul Adha. Pandemi ini adalah cobaan bagi kita. Orang mukmin pasti akan mendapat cobaan, sebagaimana diriwayatkan pada ayat Quran berikut ini Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. Al-Baqarah 155-157 Mengenai ibadah kurban, kita harus mempelajari kisah hidup Nabi Ibrahim , beliau adalah seorang imam yang patuh kepada Allah AnNahl-120. Dari berbagai kisah orang shaleh di Quran, seringkali mereka diuji dengan sesuatu yang paling tinggi pada hatinya. Nabi Ibrahim adalah nabi yang sangat mencintai keluarganya. Beliau diuji kesabarannya karena lama tidak mendapat keturunan. Ketika usianya sudah tua, barulah beliau dianugerahkan seorang putra yaitu Ismail Namun ketika Ismail sampai pada usia yang mampu membantu pekerjaan orang tuanya, datanglah perintah kurban. Perintahnya datang melalui mimpi, bahwa Ibrahim menyembelih Ismail. Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata Hai anakku sesung- guhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab Hai bapak- ku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. QS. AshShaffat 102 Ibrahim kemudian memanggil Ismail dan mengajak berdiskusi. Ya bunayaa, perhatikan anaku tersayang, sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku, coba kemukakan apa yang menjadi pendapatmu. Dialog ini diabadikan dalan surah Asshoffat 99-108. Nabi Ibrahim yakin dengan perintah Allah, melalui mimpinya, tapi dia tidak laksanakan dengan tergesa-gesa, memaksa dan menurutkan hawa nafsunya. Tapi dengan cinta. Kembali ke kisah Ismail, anak muda itu menjawab pertanyaan bapaknya dengan sangat indah. Dia menjawab, Ya ayahku laksanakanlah perintah itu, sesungguhnya engkau akan mendapatiku sebagai hamba yang sabar. Ibrahim pun membawa Ismail ke mina, ditengah jalan dia diganggu oleh setan. Setan berusaha merayu Ibrahim untuk berpaling dari perintah Allah. Namun Ibrahim tetap teguh, dan melempar setan dengan batu. Inilah yang diabadikan menjadi lempar jumrah pada saat haji. Sesampainya di mina, dibaringkan Ismail disana, Ismail berkata, tutuplah leherku ini dengan kain, agar tidak ada noda darah yang mengenai bajumu ayah. Nanti ibu akan sedih melihat noda darah itu. Ketika Ibrahim akan melaksanakan perintah menyembelih Ismail, Allah ganti Ismail dengan seekor domba. Ada kisah yang menyebutkan bahwa domba yang disembelih Ibrahim adalah dombanya habil. Habil adalah putra Adam yang diminta untuk berkurban. Dia memilih domba yang paling gemuk. Sementara saudaranya Qabil memilih domba yang paling kurus. Kurban Habil diterima oleh Allah, dan dombanya diangkat. Ketabahan dan kesabaran Ibrahim dan Ismail alaihimas salam dalam menghadapi cobaan dan musibah patut kita contoh dan kita teladani. Ketabahan dan kesabaran mereka tercermin dari kesediaan dan keikhlasannya untuk mengorbankan apa saja dalam melaksanakan pengabdian bila pengorbanan itu dibutuhkan. Dalam situasi musibah pandemi yang terjadi saat ini kita dituntut untuk lebih sabar dan tabah, sambil terus berusaha untuk mengatasi segala kesulitan yang kita hadapi. Sikap ketidaksabaran atau kekurang sabaran dalam menghadapi berbagai kesulitan dapat menambah kesulitan baru. Bagi kita umat Islam, peristiwa pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail itu hendaknya dijadikan contoh dalam rangka meningkatkan kepasrahan dan ketundukan kita kepada kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga Allah menguatkan iman dan Islam kita, menguatkan ketabahan dan kesabaran kita, menghindarkan kita dari terjadinya musibah dan bencana yang lebih besar, serta memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita untuk mengatasi segala kesulitan yang kita hadapi. Amin ya Rabbal alamin. Barakallahuli walakum fil quranil azim, wanafa’ani waiyyakum bima fiihi minal ayati wazzikril hakim wataqaballahu minna wa minkum tila watahu innahu huwassamiul alim. Aqulu qawli haza wastagfirullahu azim li walakum walisa iril muslimina walmuslimat walmukminina walmukminat, wastagfiruhu innahu huwal ghafururrahum ……. duduk Khutbah kedua Allahuakbar 7x Allahuakbar kabira walhamdulillahi katsira, wasubhanallahu bukratan washila, la ilahailallahu akbar Alhamdullilahi nahmaduhu wa nastaii’nuhu wa nastaghfiruhu wa nauu’dzubillahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi`aati a’maalinaa man yahdillahu falaa mudhillalahu, wa man yudhlil falaa haadiyalahuu. Asyhadu an laaillaaha illallahu wahdahu laa syariika lahuu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu Allahummasholli ala sayyidina wahabibana Muhammadan nabiyya wa ala ali wa ashabihi ila yaumil qiyamah Faya Ibadallahu ittaqullahu haqqatuqatihi wala tamutunna illa waantum muslimun Inna ataina kal kautsar fa ṣalli lirabbika wan-ḥar, inna syāni`aka huwal-abtar Allahummaghfir lil-mukminiina wal mukminaati, wal muslimiina wal muslimaati, al-ahyaa`i minhum wal amwaati, innaka samii’un qariibun mujiibud-da’awaat. ya qadiyal hajat rabbanaghfirlana waliikhwanina alladzina sabaquna bil imaan wala taj’al fi kulubina ghillallilladzina aamanu rabbana innaka raufurrahiim. Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa lanakuunanna minal-khaasiriina. Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan, wa fill aakhirati hasanatan, waqinaa adzaaban-naar. Ibaadallaah, innallaaha ya`muru bil adIi wal ihsaani, wa iitaa`i dzil-qurbaa wa yanhaa anil-fahsyaa`i wal-munkari wal-baghyi, yai’zhukum la’allakum tadzakkaruun. Wadzkurullaahal adziima yadzkurkum, wasykuruuhu alaa ni’amihi yazidkum, wa ladzikrullaahi akbar. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat hari raya! Semoga Bermanfaat!iD2i. 2842352462354931928161297